Bagi kebanyakan orang, hidup di Arab Saudi memang tidak adil. Ketika
polisi syariah ketat berpatroli buat menjaga ketertiban moral, para
pangeran di Negeri Dua Kota Suci itu malah tenggelam dalam lautan dosa.
Situs pembocor WikiLeaks menggelontorkan bocoran sangat mengejutkan sekaligus miris. Para pangeran keluarga kerajaan Saudi kerap menggelar pesta, berjejal dengan pelacur, minuman beralkohol, dan narkotik. Sejumlah pejabat Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jeddah, Saudi, menceritakan soal pesta Halloween, Oktober 2009 digelar di rumah seorang pangeran dari keluarga Al-Thunayan di kota itu. Acara hura-hura itu jauh dari sifat halal.
Minuman beralkohol dan para pelacur melimpah di vila-vila dijaga ketat di kompleks rumah sang pangeran. lebih dari 150 lelaki dan perempuan Saudi hadir dengan kostum khas pesta Halloween. Kebanyakan berumur 20-an dan 30-an. Tidak sembarang orang bisa datang.
Hanya yang namanya tertulis di meja pendaftaran bisa melewati penjagaan di luar rumah sang pangeran. Tempat pesta dirancang seperti klub malam. Ada bar penuh minuman keras dan pemandu musik. "Minuman beralkohol sangat dilarang oleh hukum Saudi banyak tersedia di bar," tulis WikiLeaks, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Desember 2010.
Situs pembocor WikiLeaks menggelontorkan bocoran sangat mengejutkan sekaligus miris. Para pangeran keluarga kerajaan Saudi kerap menggelar pesta, berjejal dengan pelacur, minuman beralkohol, dan narkotik. Sejumlah pejabat Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jeddah, Saudi, menceritakan soal pesta Halloween, Oktober 2009 digelar di rumah seorang pangeran dari keluarga Al-Thunayan di kota itu. Acara hura-hura itu jauh dari sifat halal.
Minuman beralkohol dan para pelacur melimpah di vila-vila dijaga ketat di kompleks rumah sang pangeran. lebih dari 150 lelaki dan perempuan Saudi hadir dengan kostum khas pesta Halloween. Kebanyakan berumur 20-an dan 30-an. Tidak sembarang orang bisa datang.
Hanya yang namanya tertulis di meja pendaftaran bisa melewati penjagaan di luar rumah sang pangeran. Tempat pesta dirancang seperti klub malam. Ada bar penuh minuman keras dan pemandu musik. "Minuman beralkohol sangat dilarang oleh hukum Saudi banyak tersedia di bar," tulis WikiLeaks, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Desember 2010.
Tentu saja hanya tersedia minuman berkelas, seperti vodka Smirnoff
seharga Rp 3,8 juta sebotol. Tetamu menikmati koktail disajikan para
pelayan asal Filipina. Mereka juga bergumul dengan perempuan-perempuan
pemuas syahwat. Pokoknya surga dunia.
Seorang penggila pesta asal Amerika, Martin Quinn, mengungkapkan
kehidupan para pangeran Saudi memang sudah terbiasa hidup bebas seperti
di dunia Barat. "Mereka akrab memakai kokain dan mengisap ganja,"
ujarnya.
Menurut sejumlah diplomat, para pengawal pangeran Saudi kebanyakan
lelaki Nigeria atau dari negara-negara Afrika lainnya. Mereka sudah
bekerja sejak pangeran masih kecil dan biasanya seumuran sehingga
kesetiaan mereka tidak perlu diragukan.
Seorang pemuda Saudi mengatakan pesta-pesta besar sudah menjadi
kecenderungan di Saudi. Bahkan, sejak beberapa tahun lalu, hura-hura itu
digelar saban akhir pekan di rumah orang-orang super kaya. "Karena
masyarakat kami makin konservatif, pola interaksi telah pindah ke dalam
rumah," ujar seorang lelaki Saudi dari kalangan papan atas. (Sumber: sunnah-hassanah.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar