Selasa, 01 November 2016

RUSIA VS NATO


Kalah Jumlah, Kalah Jangkauan, Kalah Senjata, Bagaimana NATO akan Melawan Rusia?


Poland Nato_0
Ketika ditanya di depan Senat Komite Angkatan Bersenjata dua pekan lalu tentang kemampuan Angkatan Darat yang kalah dengan lawannya, Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal Mark Milley mengatakan: “Ya … orang-orang di Eropa benar-benar kalah dengan Rusia. Kami tidak menyukainya, kita tidak ingin, tapi ya, secara teknis [kita] kalah dalam hal persenjataan di darat. ”
Mengingat agresi Rusia di Ukraina, ini adalah bukti serius. Tapi apakah itu akurat? Sayangnya, bagi Amerika adalah iya: Hampir dua tahun wargaming dan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa jika Rusia bisa melakukan serangan singkat terhadap negara-negara Baltik. Pasukan Moskow bisa bergerak ke pinggiran ibukota Estonia Tallinn dan ibukota Latvia Riga antara 30-60 jam. Dalam skenario seperti itu, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya tidak hanya akan kalah jarak jangkau dan persenjataan tetapi juga kalah jumlah.
Kalah Jumlah
Iya, meski tentara Rusia jauh lebih kecil dibandingkan dengan Uni Soviet dan dipertahankan pada tingkat kesiapan yang tidak sempurna, negara itu bisa membangun kekuatan sebanyak 27 batalion siap tempur untuk menyerang Baltik sambil mempertahankan kampanye koersif berkelanjutan melawan Ukraina.
Semua unit Rusia ini akan dilengkapi dengan kendaraan lapis baja – tank, kendaraan tempur infanteri (IFV), dan sebagainya. NATO, di sisi lain akan merespon sebagian besar dengan kekuatan senjata lapis baja ringan. NATO juga akan mengandalkan kekuatan dari negara-negara Baltik sendiri dan pasukan AS serta sekutunya yang bisa bergegas ke tempat kejadian dalam beberapa hari.
Jika kita menghitung kekuatan Very High Readiness Joint Task Force” (VJTF), NATO optimistis bisa menggelar pasukan yang terdiri dari tiga brigade infanteri udara, satu brigade Stryker, dan satu brigade armor AS. Dalam hitungan ini Rusia akan mencapai keunggulan awal dalam hal tank (7: 1), kendaraan tempur infanteri (5: 1), helikopter serang (5: 1), meriam artileri (4: 1), roket artileri jarak jauh (16: 1), pertahanan pesawat jarak pendek (24: 1), dan pertahanan udara jarak jauh (17: 1).
Kalah Jangkauan
Tapi masalahnya bukan hanya pada angka. Rusia memiliki meriam dan roket artileri dengan rentang lebih jauh dibandingkan AS dan sekutunya. Angkatan Darat Amerika memiliki peluncur artileri yagn umumnya dapat menembak target pada jarak 14 sampai 24 kilometer. Sayangnya, yang howitzer self-propelled Rusia memiliki jangkauan hingga 29 kilometer. Di medan perang, perbedaan-perbedaan ini penting.
Selain itu, pada saat ini, Amerika Serikat tidak memiliki unit Multiple-Launch Rocket System yang dikerahkan di Eropa, tetapi bahkan jika itu ada beberapa roket hanya memiliki jangkauan hanya 40-70 kilometer tergantung pada payload. Sementara itu, pasukan Rusia juga kaya dilengkapi dengan dua sistem artileri roket dengan rentang sampai 90 kilometer.
Kalah Persenjataan
Memang belum ada bukti jelas kecuali perkiraan berdasarkan pengalaman yang ada. Meski tank dan IFV Rusia dalam beberapa kasus bisa digebuk oleh milik Amerika seperti di Irak pada tahun 1991 dan 2003, senjata-senjata ini telah memiliki sedikit kesamaan selain nama. Mereka memiliki lebih banyak armor canggih, senjata, dan sensor, dan sistem proteksi aktif untuk mempertahankan diri dari rudal anti tank yang lebih unggul dibandingkan rekan-rekan mereka di Barat.
Jika terjadi pertempuran di Baltik hari ini, helikopter serang Rusia, IFV, dan bahkan beberapa tank bisa mempekerjakan rudal anti tank dengan jangkauan efektif yang bisa menembus baju besi dari kebanyakan kendaraan tempur NATO, termasuk tank M1 milikl Amerika. M1 mungkin mempertahankan sedikit keuntungan dalam perang jarak dekat tetapi itu jika mereka bisa cepat sampai ke sana. Dengan mengingat saat postur AS Saat ini maka kemungkinan terbaik hanya akan ada beberapa lusin M1 di lapangan yang ttidak sebanding dengan sekitar 450 tank Rusia. Baltik tidak memiliki kendaraan lapis baja berat dan ini akan menjadikan pertahanan garis depan mereka akan bertahan tidak lama dari gempuran Rusia.

Tidak ada komentar: